Saturday, June 28, 2014

Ketahui Penyebab Gusi Turun Yuks...!

          Apakah anda memiliki gigi yang terlihat lebih panjang? Apakah gigi tersebut pernah terasa ngilu? Gigi yang terlihat lebih panjang adalah salah satu indikasi kerusakan gigi yang berupa turunnya gusi ke arah akar gigi. Hal ini akan menjadi masalah estetik apabila terjadi pada gigi depan, sehingga apabila orang tersenyum atau berbicara maka biasnya akan tampak dengan jelas keadaan tersebut. Keadaan ini dalam medis dinamakan resesi gingiva/gusi, yang tingkat insidensinya semakin besar seiring dengan pertambahan usia. Pada anak-anak keadaan ini jarang ditemukan tetapi pada orang dewasa diatas 50 tahun dapat dikatakan bisa mencapai 100%.

          Kondisi gusi turun tidak memiliki gejala yang menimbulkan nyeri atau implikasi penyakit/gangguan lainnya. Sesuai dengan penamaannya, gusi turun dapat terlihat pada menurunnya posisi gusi di pinggir gigi. terlihat seperti gambar berikut.

                            gusi turun resesi gingiva


          Jika kondisi gusi turun yang ada diikuti dengan gejala berdarah ketika menyikat gigi, nyeri, gigi ngilu atau lainnya seperti munculnya nanah, maka kondisi gusi turun yang ada adalah indikasi dari kondisi gingivitis.

          Penanganan yang dilakukan oleh dokter gigi bergantung dari beberapa hal seperti seberapa parah keadaannya, apa penyebabnya dan jenis resesi gingiva itu sendiri. Terdapat dua macam terapi yang bisa diberikan yaitu secara bedah dan non bedah. Kombinasi dari tindakan non-bedah dan menjaga kebersihan gigi serta mulut dapat menstabilkan resesi gingiva, namun pada keadaan resesi yang cukup mengganggu estetik diperlukan tindakan bedah.

Penyebab Resesi Gingiva:
  1. Teknik yang salah dalam menyikat gigi, dapat berpotensi dalam terjadinya luka atau kerusakan pada gusi dan resei gingiva. Penggunaan jenis sikat gigi yang salah juga berkontribusi dalam hal ini. Maka dalam menyikat gigi sebaiknya diperhatikan tekink yang benar dan menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
  2. Kuman pada plak gigi menyebabkan peradangan gusi yang mengakibatkan bergeraknya tepi gusi kearah akar gigi.
  3. Posisi gigi yang tidak benar seperti miring, berputar atau agak menonjol menyebabkan gusi menjadi lebih tipis dan hal ini dapat memicu turunnya gusi apabila secara berulang atau terus menerus bagian tersebut terpapar trauma.
  4. Penambalan yang tidak tepat serta pergerakan gigi pada saat perawatan orthodonti/behel juga dapat menjadi pemicu resesi gingiva.
Key Word: gusi berdarah, gusi turun, resesi gingiva, gingivitis

Semoga Bermanfaat :)




                                        

Saturday, April 19, 2014

Mitos vs Fakta Seputar Gigi yang Paling Banyak Mempengaruhi Masyarakat Awam, Penting untuk Diketahui nih..!!

Mitos vs Fakta # 1
Mitos : Gigi atas yang sakit jika dicabut akan mempengaruhi syaraf mata. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Fakta : Syaraf yang mempersyarafi gigi geligi atas berbeda dengan syaraf mata. Bila seseorang sakit gigi karena karies (lubang gigi) pada gigi atas, penjalaran infeksinya memang dapat mencapai pipi hingga mata. Namun pencabutan gigi atas tidak akan menyebabkan kebutaan.


Mitos vs Fakta # 2
Mitos : Sakit gigi dapat disembuhkan cukup dengan minum obat penghilang rasa sakit (analgesik).
Fakta : Obat “pain killer” hanya membantu untuk menghilangkan rasa sakit sementara, namun infeksi bakteri pada gigi tetap ada dan suatu waktu rasa sakit akan timbul lagi. Maka jika terjadi karies, gigi tersebut harus dirawat. Bila karies belum mencapai jaringan syaraf, gigi masih bisa ditambal. Namun bila jaringan syaraf sudah terekspos, maka gigi sudah tidak bisa langsung ditambal tapi harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dulu.

Mitos vs Fakta # 3
Mitos : Gigi tidak perlu dicabut dan boleh dibiarkan saja bila yang tersisa tinggal akarnya saja. Toh, sudah tidak ada keluhan yang dirasakan.
Fakta : Bila gigi berlubang dibiarkan dan tidak dirawat, lama kelamaan gigi tersebut dapat patah sedikit demi sedikit karena adanya tekanan kunyah. Pada akhirnya, mahkota gigi habis dan yang tersisa tinggal akarnya saja. Biasanya pada gigi tersebut sudah tidak ada keluhan lagi. Namun bukan berati masalah sudah selesai. Akar gigi yang terekspos dengan lingkungan gigi tetap dapat menjadi sumber infeksi. oleh karena itu, biarpun sudah tidak terasa sakit gigi tersebut tetap harus dicabut dan dibuatkan gigi tiruan penggantinya.

Mitos vs Fakta # 4
Mitos : Anak yang punya kebiasaan menghisap jari giginya bisa maju atau tonggos.
Fakta : Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kebiasaan thumb sucking pada anak dapat menyebabkan gigi depannya tonggos, tapi bergantung pada beberapa hal. Misalnya, sampai berapa lama anak tersebut terbiasa menghisap jari. Seberapa sering ia menghisap jari dalam sehari dan besarnya tekanan hisap si anak juga dapat mempengaruhi derajat keparahan. Kebiasaan menghisap jari yang bertahan antara 36 dan 48 bulan dapat meningkatkan resiko majunya gigi depan secara signifikan.

Mitos vs Fakta # 5
Mitos : Bila seseorang sakit gigi lebih baik dicabut daripada ditambal, karena setelah ditambal pun masih bisa sakit lagi.
Fakta : Pencabutan gigi adalah alternatif terakhir, bila perawatan lain sudah tidak mungkin dilakukan. Gigi sebisa mungkin dipertahankan dalam mulut, karena kehilangan satu gigi saja sudah dapat mengurangi efektivitas dalam pengunyahan. Gigi yang hilang sebaiknya diganti dengan gigi tiruan, namun sebaik apapun gigi tiruan masih lebih baik gigi aslinya. Saat ini ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi telah berkembang pesat. Material kedokteran gigi terus menerus diperbaiki, sehingga hasil tambalan yang baik dan tahan lama dapat dicapai.

Mitos vs Fakta # 6
Mitos : Bau mulut disebabkan karena adanya masalah di pencernaan.
Fakta : Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa 85 % bau mulut berasal dari gigi dan mulut. Bau mulut yang disebabkan oleh perut sangat jarang terjadi. Bau mulut disebabkan oleh bakteri yang bersarang di dalam mulut, bisa berada di gusi yang meradang, gigi yang berlubang, karang gigi, tambalan yang bocor, dan terutama di bagian belakang lidah. Bakteri yang berkembang dalam lingkungan tanpa oksigen ini memproduksi gas berbau yang disebut ‘volatile sulfur compound’. Inilah yang menyebabkan bau mulut.

Mitos vs Fakta # 7
Mitos : Obat kumur dapat menghilangkan bau mulut.
Fakta : Menurut suatu penelitian yang menguji keefektifan obat kumur yang mengandung essential oil, jumlah bakteri berkurang secara bermakna 12 jam setelah penggunaan. Namun obat kumur hanya efektif dalam jangka waktu yang pendek. Malahan, pemilihan obat kumur harus dilakukan secara hati-hati, karena obat kumur berbahan dasar alkohol justru dapat memperberat bau mulut bila digunakan secara berlebihan, karena kandungan alkohol dapat membuat mulut menjadi kering. Untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi bau mulut, pembersihan gigi tidak difokuskan ke permukaan gigi saja melainkan ke seluruh permukaan yang ada di dalam rongga mulut. Terutama jaringan lunak seperti lidah dan gusi.

Mitos vs Fakta # 8
Mitos : Pencabutan gigi tidak boleh dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi.
FaktaPerubahan hormonal yang dialami wanita turut mempengaruhi keadaan di rongga mulutnya. Saat menstruasi, terjadi perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap peradangan. Meski demikian, pencabutan tetap dapat dilakukan pada saat wanita sedang menstruasi. Untuk menghindari resiko, pencabutan sebaiknya ditunda hingga minggu terakhir siklus menstruasi (hari ke 22-28) di mana kadar estrogen sedang rendah.

Mitos vs Fakta # 9
Mitos : Bila gigi anak berlubang tidak perlu ditambal karena nanti juga akan digantikan oleh gigi tetap/permanen.
Fakta : Gigi anak yang berlubang tetap harus ditambal, karena gigi yang berlubang dan tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi. Hal ini akan mempengaruhi gigi permanennya yang sedang dalam tahap tumbuh kembang. Selain itu adanya karies pada gigi anak dapat menyebabkan anak berkurang nafsu makan dan cenderung rewel.

Mitos vs Fakta # 10
Mitos : Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
Fakta : Sariawan dalam dunia medis disebut dengan aphtous stomatitis. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun ada banyak faktor yang diyakini berkaitan dalam memicu terjadinya sariawan. Di antaranya adalah menurunnya sistem imun (kekebalan tubuh), stress, trauma pada jaringan lunak dalam rongga mulut (seperti tergigit yang berulang-ulang), kurang nutrisi, atau disebabkan karena obat-obatan tertentu. Bila sariawan terjadi berulang-ulang dan hilang timbul, maka disebut recurrent aphtous stomatitis (RAS)

Key Word: mitos gigi, fakta gigi, drg. Meily Zuraida, sariawan, syaraf dan gigi

Semoga Bermanfaat :)

Friday, January 10, 2014

Yuk, Intip Manfaat Permen Karet Terhadap Kesehatan Gigi & Mulut

            Saya adalah salah satu dokter yang menganjurkan beberapa pasien saya untuk mengunyah permen karet terutama untuk mengatasi bau mulut. Secara tidak anda sadari permen karet yang anda kunyah memberikan dampak positif atau manfaat yang besar bagi kesehatan gigi dan mulut. Bagi anda yang belum tahu tentang manfaat permen karet maka jangan pernah menyepelakannya. Lakukan kebiasaan baik ini, tetapi ingat LIMBAHNYA JANGAN DIBUANG SEMBARANGAN!
            Permen karet banyak jenis, warna, rasa atau aromanya, permen karet yang biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para dokter gigi adalah permen karet yang kadar gulanya randah, seperti permen karet yang mengandung xylitol atau bahkan ada beberapa permen karet yang mengandung zat pemutih gigi, tentunya permen karet jenis ini termasuk aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan.
            Beruntung bagi yang memiliki kebiasaan mengunyah permen karet karna saat kita mengunyah permen karet maka otot-otot rongga mulut kita terus bergerak tanpa kita sadari, sehingga akan mengencangkan otot-otot wajah dan memperkuat rahang. Selain daripada itu dengan mengkonsumsi permen karet yang mengandung zat pemutih gigi maka lama-kelamaan gigi kita akan terlihat lebih bersih dari sebelumnya walaupun dalam jangka waktu yang agak lama, tetapi kegiatan mengunyah permen karet itu sendiri adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan sehingga seringkali kita tidak menyadari bahwa kita sedang melakukan aktifitas yang menunjang kesehatan gigi.
            Adapun manfaat lain dari permen karet adalah dapat membersihkan gigi, karna disaat kita mengunyah permen karet maka gerakan otot-otot rahang dapat membantu produksi air liur dan saliva dalam rongga mulut, dimana air liur atau saliva sangat bermanfaat untuk membersihkan gigi dan sisa-sisa makanan serta membantu mengurangi resiko timbulnya plak-plak gigi. Adapun karna produksi air liur yang ditimbulkan saat kita mengunyah permen karet juga bisa mencegah terjadinya asam lambung.
            Permen karet juga sangat efektif membuat nafas menjadi segar, tentunya masalah bau mulut adalah masalah yang banyak dialami oleh sebagian besar orang, dengan mengunyah permen karet akan sangat membantu mencegah bau mulut atau nafas yang tidak sedap. Well, silahkan lakukan aktifitas menyenangkan ini dan dapatkan manfaatnya. Selamat mencoba! :)

Semoga Bermanfaat


Saturday, October 26, 2013

Waspada, Bahaya Gusi Berdarah!

        Apakah gusi anda kerap berdarah saat sedang gosok gigi? Jangan remehkan kondisi ini karena bisa jadi gusi anda mengalami gangguan cukup serius. "Penyakit gusi merupakan masalah kedua terbesar dalam kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia". Banyak orang yang sering mengabaikan masalah gusi berdarah, padahal gusi berdarah merupakan penyebab awal terjadinya sakit gigi atau dikarenakan adanya gigi berlubang.
        Gambaran gusi sehat: berwarna pink, berpigmen, konsistensinya kenyal, tidak ada pendarahan saat gosok gigi, tidak ada tanda peradangan, dan tepi gusi terletak di atas dentin dan email. Gusi yang sehat juga terlihat seperti kulit jeruk.
          Banyak orang yang tidak sadar bahwa gusi berdarah akan menimbulkan masalah gangguan gusi dan mulut, salah satunya adalah menyebabkan nafas menjadi tidak sedap atau bau mulut akibat darah, kuman dan bakteri menjadi satu di kantong gusi. Gusi berdarah juga biasanya terjadi karena kesalahan menggosok gigi, kurangnya perhatian dalam membersihkan gigi kemudian adanya kebiasaan mencungkil sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi dengan menggunakan tusuk gigi. Adapun penyebab gusi berdarah lainnya adalah karena kesalahan penghapusan plak gigi pada garis gusi, sehingga menyebabkan radang gusi atau gingivitis. Plak yang tidak dihilangkan secara teratur atau dengan menyikat gigi, akan mengeras dan berkembang menjadi karang gigi. Hal ini merupakan pemicu pendarahan atau bahkan lebih parah lagi menyebabkan penyakit rahang dan gusi yang sering dikenal sebagai periodontitis.
        Agar anda tetap sehat, dibawah ini merupakan beberapa tips mengatasi gusi berdarah yang bisa anda lakukan:

  • Hindari tembakau dan merokok, karena hal ini dapat memperburuk gusi berdarah.
  • Hentikan perdarahan gusi dengan memberi tekanan pada gusi dengan menggunakan kain kasa yang sudah direndam air es.
  • Cukupi kebutuhan vitamin dalam tubuh.
  • Batasi konsumsi gula termasuk kandungan gula yang ada dalam makanan ringan, soda manis atau makanan olahan lain yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan memperparah pendarahan.
  • Hindari penggunaan obat pengencer darah seperti aspirin, kecuali dokter merekomendasikan kepada anda.
  • Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C dan makanan yang banyak mengandung kalsium. Kalsium berfungsi memperbaiki kerusakan gigi yang berkelanjutan karena cedera gusi.
        Karang gigi memang paling banyak menyebabkan gusi berdarah, namun ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan gusi berdarah yang tentu harus diatasi dengan cara yang berbeda:
  • Terjadi infeksi virus, bakteri dan jamur.
  • Terjadi gangguan pendarahan lain.
  • Perubahan hormon selama kehamilan.
  • Gerakan menyikat gigi yang terlalu keras.
  • Pemasangan gigi palsu yang tidak tepat.
  • Terjadi leukemia.
  • Flossing yang tidak sesuai.
  • Kekurangan vitamin K.
  • Infeksi yang terjadi karena pada gigi dan gusi.
  • Penggunaan pengencer darah tanpa rekomendasi dokter.
        Tips lain menghindari gusi berdarah adalah rutin melakukan pemeriksaan gigi minimal 6 bulan sekali untuk menghilangkan plak. Pilih bulu sikat yang lembut dan bersihkan gigi dengan gerakan lembut setelah makan. Hindari penggunaan obat pencuci mulut yang mengandung alkohol karena dapat memperburuk gusi berdarah yang anda alami.
Ringkasan:
  • Gusi berdarah merupakan penyakit ringan namun bisa menimbulkan komplikasi yang serius
  • Pembersihan gigi secara rutin dapat mengurangi resiko gusi berdarah
Key Word: gusi, gusi berdarah, plak, karang gigi, gingivitis, periodontitis, penyakit gusi, radang gusi, pendarahan
Semoga bermanfaat :)

Tuesday, September 10, 2013

Berbagai Jenis Gigi Palsu

Gigi palsu secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu yang permanen dan lepasan. Gigi palsu permanen artinya gigi yang dipasang permanen oleh drg yang sehari-harinya tidak bisa dilepas pasang oleh pasien. Sedangkan yang lepasan berarti gigi palsunya bisa dilepas pasang oleh pasien. Sekarang yuk kita bahas satu persatu jenis-jenis gigi palsu.

A. Gigi Palsu Permanen: Ada 3 macam gigi palsu permanen yang sudah dikenal yaitu implant, crown dan bridge.

1. Implant Gigi (Dental Implant): Implant merupakan gigi palsu permanen yang ditanam dalam gusi dan berdiri sendiri. Implant terdiri dari 2 bagian, part 1 implant, yang ditanam dalam gusi dan berfungsi sebagai akar buatan. Part 2 crown+abutment, yang membentuk struktur mahkota giginya. Berikut gambarnya 

                                       "dental-implant-di-jakarta"
                           Komponen Implant: Part 1 Implant & Part 2 Crown & Abutment

Jeda waktu dari pasang implant (part 1) ke crown (part 2) biasanya minimal 1,5 bulan. Waktu 1,5 bulan ini dibutuhkan supaya implant menyatu kuat dulu dengan gusi baru kemudian dipasang mahkota (crown) dan mendapat beban kunyah. Sembari menunggu, kalau gigi yang ompong adalah gigi depan, maka akan dibuatkan gigi palsu sementara yang lepasan agar tidak kelihatan ompong.

                                          "Dental-Implant-Murah-di-Jakarta"
Butuh jeda 1,5 bulan dari pemasangan impant ke pemasangan mahkota tiruannya

Mengenai biaya, dibandingkan gigi palsu lainnya, implant memang yang paling mahal, tapi dengan tingkat kenyamanan yang paling tinggi. Dengan implant kita tidak merasa seperti gigi palsu karena akan terasa seperti gigi natural atau gigi asli. Keberhasilan jangka panjang juga bagus asal kebersihan mulut selalu terjaga dengan baik.

2. Crown (Mahkota Tiruan): Crown merupakan mahkota palsu yang dipasang untuk menggantikan struktur mahkota gigi yang rusak akibat lubang, keropos atau patah. Crown tidak menggantikan akar gigi, jadi kita tidak perlu mencabut gigi tersebut tetapi akar gigi harus cukup kuat. Berikut gambarnya

                                                  "Crown-Gigi-di-Jakarta"

dibawah ini salah satu contoh kasus gigi yang masih bisa di crown, namun diperlukan perawatan saraf terlebih dahulu (root canal treatment) dan pemasangan pasak sebelum pemasangan crown atau mahkota

  "crown-gigi-di-jakarta-before-1" Sebelum

  "crown-gigi-di-jakarta-after-1" Sesudah

3. Bridge (Jembatan): Bila kita kehilangan 1 atau lebih gigi, salah satu alternatif gigi tiruan pengganti yang sifatnya permanen adalah bridge. Berbeda dengan implant yang ditanam di dalam gusi bridge disangga oleh gigi-gigi disebelahnya, jadi gigi-gigi tersebut perlu dikecilkan dan di crown. Berikut ilustrasi gigi tiruan bridge.

                                                

B. Gigi Palsu Lepasan: Secara umum ada 3 macam tergantung bahannya, yaitu akrilik, valplast dan frame (kerangka logam)

1. Akrilik: Gigi palsu lepasan jenis akrilik paling ekonomis dibandingkan gigi palsu lepasan lainnya. Platnya relatif lebih tebal dan ada cengkeram kawatnya sebagai tambahan pegangan ke gigi yang tersisa. Berikut contoh gambarnya

                                           

2. Valplast (Flexi Denture): Gigi palsu jenis ini tidak menggunakan cengkeram kawat dan lebih lentur dan tipis dibandingkan gigi tiruan akrilik. Maka tentunya lebih nyaman digunakan. Berikut contoh gambarnya.

                                            

3. Frame (Kerangka Logam): Gigi tiruan frame menggunakan plat logam di bagian dalamnya. Karena bahannya yang terbuat dari logam, plat gigi tiruan bisa dibuat sangat tipis sehingga dibandingkan gigi tiruan lepasan lainnya jenis ini yang paling nyaman digunakan. Seperti akrilik, dia memiliki cengkeram kawat yang memegang gigi-gigi yang tersisa agar gigi palsu stabil dan tidak goyang saat digunakan berbicara atau mengunyah makanan. Berikut contoh gambarnya.

                                                           

Demikian ulasan mengenai jenis-jenis gigi tiruan atau gigi palsu, Semoga Bermanfaat :)

Key Words: gigi, gigi palsu, gigi tiruan, implant, permanen, lepasan, mahkota, mahkota jaket, bridge, kerangka logam, dokter gigi, meily zuraida, artikel kesehatan, @MellsDentist

Thursday, July 25, 2013

Mencegah Munculnya Karang Gigi


Karang gigi adalah kotoran dalam mulut yang menempel pada gigi dalam jangka waktu yang lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan membatu sehingga akan sulit untuk dibersihkan jika hanya dengan menggosok gigi. Karang gigi dapat menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak kemerahan, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi.


Tips Cara Membersihkan Karang Gigi Dalam Mulut


Dari segi penampilan karang gigi memang kurang sedap dipandang mata sehingga bagi yang memperhatikan penampilan sebaiknya membersihkannya dengan cara yang baik dan benar. Perlu diketahui bahwa setiap orang beda-beda dalam menghasilkan karang gigi di dalam mulutnya. Ada yang mudah terbentuk ada pula yang lama terbentuk, tergantung pada kondisi lingkungan dalam mulut, kandungan air liur (saliva), makanan yang kita makan, kondisi gigi geligi, jenis kuman yang ada di dalam mulut, dan lain-lain.

Untuk menghilangkan kalkulus atau karang gigi sebaiknya tidak dilakukan sendiri atau menggunakan suatu benda atau obat kimia yang tidak jelas. Untuk membersihkannya sebaiknya datang ke dokter gigi baik yang praktek di rumah, rumah sakit, klinik ataupun puskesmas. Karena jika menggunakan cara yang salah justru akan memperparah keadaan yang tadinya baik-baik saja. Untuk kasus ini juga, sangat tidak dianjurkan untuk membersihkan karang gigi dengan menggunakan pisau, batu, logam atau benda tajam lainnya karena bisa menyebabkan adanya kantung kuman pada gigi dan gusi yang mengakibatkan infeksi pada gusi atau jaringan mukosa. Dapat pula terjadi yang anda kikis adalah lapisan email gigi bukan karang gigi yang dapat membuat gigi anda menjadi sensitif atau ngilu. Maka cara yang paling tepat adalah dengan mendatangi dokter gigi agar gigi anda kembali sehat dan kuat.

Adapun cara-cara yang dilakukan agar kalkulus tidak muncul kembali setelah kita melakukan pembersihan karang gigi ke dokter gigi adalah sebagai berikut di bawah ini:

  1. Rajin menggosok gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan pasta gigi yang mencegah plak.
  2. Rajin minum air putih yang bersih sambil kumur-kumur.
  3. Rajin membersihkan bekas sisa makanan yang ada disela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi atau dental floss.
  4. Rajin kumur-kumur dengan menggunakan obat kumur pembersih gigi.
  5. Rajin makan buah dan sayuran karena seratnya dapat membantu menghilangkan sisa makanan di gigi dan gusi kita.
Semoga Bermanfaat :)

Key Word: plak, plak gigi, kalkulus, karang gigi, gigi, dokter gigi, meily zuraida, konsultasi, artikel kesehatan, @mellb3b3k

Wednesday, July 10, 2013

8 Tips Merawat Kesehatan Gigi Bagi Pengguna Behel

Behel atau disebut juga dengan kawat gigi, pada umumnya telah digunakan banyak orang. Seseorang yang mempunyai gigi kurang rata sangatlah menginginkan alat praktis yang dapat mengubah susunan giginya menjadi lebih baik. Di Indonesia, 70% penduduknya adalah pemilik gigi dengan susunan tidak rata. Oleh sebab itu banyak sekarang pria dan wanita memilih behel atau kawat gigi sebagai jalan pintas untuk memperindah susunan gigi mereka, bahkan pemakaian behel jaman sekarang ini sudah menjadi trend fashion dikalangan anak-anak muda, kalangan jetset dan artis-artis.

Disaat sedang beramai-ramai peminat penggunaan behel terjadi sebuah persoalan yang banyak tidak diketahui oleh pengguna behel, yakni masalah perawatan gigi dan mulut bagi si pengguna behel. Hal ini perlu diperhatikan, karna jika tidak dirawat maka bakteri akan terkumpul dan membuat penampilan menjadi aneh.

Pada umumnya menjaga kebersihan gigi anda yang berbehel tidaklah terlalu sulit. Anda hanya memerlukan ketelatenan dan kebiasaan untuk tidak malas membersihkan gigi. Berikut adalah tips yang saya kutip dari Healthmeup.com :
  1. Mengunyah: Kunyahlah makanan-makanan yang kecil-kecil. Bila anda memakan makanan yang berukuran besar, perkecillah ukuran makanan tersebut semaksimal mungkin. Ini bertujuan sebagai perlindungan gigi anda terhadap gesekan yang diberikan oleh kawat.
  2. Hindari Makanan Keras: Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bersifat lunak atau tidak keras
  3. Jangan Makan Permen Karet: Jangan mengkonsumsi permen karet. Karna permen karet yang lengket akan menempel pada kawat gigi dan akan sulit terlepas. Memaksakan diri memakan permen karet malah akan merepotkan diri anda sendiri.
  4. Hindari Mnegkonsumsi Gula Berlebih: Jangan terlalu banyak memakan makanan yang mengandung banyak gula, karena gula bisa menyebabkan berkumpulnya bakteri di sekitar kawat gigi. Bakteri tersebut dapat menembus kawat gigi dan menggerogoti kalsium gigi.
  5. Gunakan Gigi Belakang Saat Mengunyah: Alangkah baiknya menggunakan gigi belakang saat mengunyah makanan yang agak keras, dengan begitu akan memudahkan anda untuk menghancurkan makanan.
  6. Rajin Menggosok Gigi: Ketika menggunakan behel akan lebih baik jika anda menggosok gigi sesering mungkin, contohnya tiga samapi empat kali dalam sehari menggunakan sikat gigi khusus bagi pengguna behel yang dijual di apotik atau klinik. Selain menggosok gigi, anda juga disarankan berkumur dengan air hangat yang ditambahkan sedikit garam untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel.
  7. Banyak Minum Air Putih: Disarankan untuk banyak-banyak minum air putih. Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya bakteri dan dapat membuat mulut anda terasa segar. Selain itu, meminum air putih juga dapat mengurangi bau mulut.
  8. Rutin Mengunjungi Dokter Gigi: Disarankan agar lebih rajin mengunjungi dokter gigi saat menggunakan behel. Sebaiknya lakukan pembersihan mulut dan juga kawat gigi setidaknya satu kali dalam sebulan. Dengan begitu kebersihan mulut anda akan terjaga.
Semoga Bermanfaat :)

Key Word: behel, gigi, kesehatan gigi, merawat gigi, pengguna behel, tips, dokter gigi, kawat gigi, Meily Zuraida, @mellb3b3k